Pentingnya Pembekalan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Sebelum Mahasiswa Kebidanan Terjun Ke Lahan Praktik

Healthcare Assosiated Infections (HAIs) atau penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan merupakan satu masalah kesehatan di berbagai dunia. HAls merupakan komplikasi yang sering terjadi dalam pelayanan kesehatan dimana akan terdapat dampak morbiditas dan mortalitas yang dapat merugikan pasien maupun rumah sakit ataupun fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kebidanan merupakan salah satu layanan kritis di fasilitas kesehatan, karena risiko infeksi yang tinggi pada ibu dan bayi selama proses persalinan dan perawatan pasca persalinan. Infeksi dapat memperpanjang masa rawat inap, meningkatkan biaya perawatan, dan menambah beban kerja tenaga kesehatan. Banyak faktor risiko infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi di pelayanan kebidanan. Oleh karena itu, pencegahan dan Pengendalian infeksi dalam pelayanan kebidanan menjadi prioritas utama sesuai peraturan Menteri kesehatan  RI nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Mahasiswa kebidanan diharapkan  mempunyai pengetahuan yang baik serta dapat memahami prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi agar mahasiswa kebidanan dapat berkontribusi secara masimal dalam dunia kesehatan, maka pembekalan sebelum praktek klinik  sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa sebelum terjun ke lapangan. Adapun tujuan pembekalan supaya mahasiswa mampu menjelaskan program pencegahan dan pengendalian infeksi dengan memahami konsep dasar infeksi dan kewaspadaan standar dan menerapkannya dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Dengan memahami HAIs (Healthcare Associated Infections) infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas, jenis, resiko serta menerapkan 11 komponen utama kewaspadaan standar mahasiswa kebidanan dapat membantu menciptakan lingkungan perawatan yang lebih aman bagi pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Mahasiswa kebidanan harus memahami Penerapan Prinsip Kebersihan tangan, Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang bena) seperti sarung tangan, masker, dan jas pelindung sesuai dengan standar yang berlaku. Penggunaan APD yang benar membantu mencegah transmisi infeksi dari pasien ke tenaga kesehatan maupun sebaliknya. Selain itu, mahasiswa juga perlu mengetahui cara melepas dan membuang APD dengan aman untuk menghindari kontaminasi silang, dekontaminasi peralatan perawatan pasien, kesehatan lingkungan,  Pengelolaan Limbah Medis yang Aman,  penatalaksanaan linen, perlindungan petugas kesehatan, penempatan pasien, etika batuk dan bersin,  dan juga praktik menyuntik yang aman. 

Selain itu Mahasiswa kebidanan juga berperan dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarganya mengenai cara mencegah infeksi, seperti menjaga kebersihan diri, cara merawat luka setelah persalinan, serta pentingnya imunisasi bagi ibu dan bayi. Edukasi ini dapat membantu pasien lebih sadar akan pentingnya pencegahan infeksi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situasi pandemi atau wabah penyakit menular, mahasiswa kebidanan harus menunjukkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang berlaku, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan melakukan screening kesehatan sebelum melakukan praktik. Kepatuhan ini tidak hanya melindungi diri mereka sendiri tetapi juga pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

Penulis : Serafina Damar S, S. Kep. Ns. M. Kes.